Bab 1
Pendahuluan
I.
Landasan
Teori
Logam alkali dan
alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali
tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi adanya unsur
logam alkali dan alkali tanah dalam suatu bahan. Dalam percobaan ini akan
diselidiki warna nyala dari senyawa logam alkali dan alkali tanah. Salah satu
ciri khas dari suatu unsur ialah spektrum emisinya. Spektrum emisi teramati
sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu, tapi sesungguhnya spektrum itu
terdiri atas beberapa garis warna yg khas bagi stiap unsur.
Alkali
Unsur
|
Warna
nyala
|
Litium
|
Merah
|
Natrium
|
Kuning
|
Kalium
|
Ungu
|
Rubidium
|
Merah
|
Sesium
|
Biru
|
Alkali Tanah
Unsur
|
Warna
nyala
|
Magnesium
|
Putih
|
Kalsium
|
Jingga-Merah
|
Strontium
|
Merah
|
Barium
|
Hijau
|
Reaksi nyala
digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif
kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala. Untuk
warna nyala unsur – unsur logam alkali dan alkali tanah, uji nyala merupakan
cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam
senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih
dapat dipercaya – meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk bermanfaat
seperti metode mana yang akan dipakai. Dasar teori yang ada dalam
percobaan kali ini yaitu teori spectrum diskontinu. Spektrum diskontinu atau
spektrum garis adalah radiasi yang dihasilkan oleh atom yang tereksitasi yang
hanya terdiri dari beberapa warna garis yang terputus putus.
Suatu unsur
memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda seperti halnya untuk
logam-logam golongan alkali dan golongan alkali tanah yang memberikan
warna-warna yang khas bila dibakar karena salah satu hal yang mempengaruhi
adalah konfigurasi atom-atom tersebut sebab setiap atom memiliki konfigurasi
yang berbeda-beda serta karakteristik atau sifat-sifat khas dari golongan
tersebut. Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam
yang terdapat dalam senyawa. Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan
sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan
masing-masing memiliki warna tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan
elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan. Besarnya
lompatan/perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam
ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki
pola garis-garis spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.
II.
Tujuan
Mengamati dan mengidentifikasikan
warna nyala kation alkali dan alkali tanah.
III.
Manfaat
Penelitian
1. Dapat
meningkatkan pengetahuan siswa mengenai reaksi nyala dan perubahan- perubahan yang terjadi selama proses
tersebut berlangsung
2. Meningkatkan
daya pikir yang kritis
3. Menumbuhkan
semangat para siswa untuk menciptakan inovasi terutama yang berhubungan dengan proses reaksi nyala
IV.
Hipotesis
Apakah warna nyala api pada masing- masing kation
alkali dan alkali tanah ?
V.
Variabel
Ø
Variabel bebas
1.
Cawan porselen yang digunakan
2.
Jumlah spiritus yang diteteskan
3.
Jumlah masing- masing zat yang dituangkan
4.
Pipet tetes
Ø Variabel
terikat
1.
NaCl
2.
KOH
3.
CaCl2
4.
SrCl2
5.
Ba (OH)2
6.
Pita Magnesium
Ø Variabel
kontrol
1.
Perubahan warna nyala api pada setiap kation alkali
dan alkali tanah
Bab 2
Metodologi
I.
Alat
dan Bahan
Alat :
- cawan porselin
- pipet tetes
- pembakar spiritus
- kaki empat
Bahan :
- NaCl
- KOH
- CaCl2
- SrCl3
- Ba(OH)2
- pita magnesium
- spiritus
- penjepit
- lidi
II.
Tempat
dan Waktu penelitian
Tempat :
Lab kimia SMA N 2 Semarang
Hari :
Selasa
Tanggal :
06 November 2012
Waktu :
07.00 – 08.30
III.
Cara
Kerja
1. Siapkan
peralatan yang akan digunakan, seperti cawan porselen, pipet tetes, kaki tiga,
pembakar spiritus, dan lain sebagainya.
2. Nyalakan
pembakar spiritus dengan korek api
3. Masukkan
kurang lebih seperempat sendok teh NaCl ke dalam cawan porselen
4. Kemudian
masukkan dua klai pipet spiritus ke dalam cawan tersebut
5. Setelah
itu letakkan cawan porselen di atas kaki tiga
6. Ambillah
lidi, kemudian nyalakan dengan menggunakan pembakar spiritus
7. Masukkan
nyala api pada lidi ke dalam cawan yang berisi NaCl dan sejumlah spiritus
tersebut
8. Amati
perubahan warna nyala api
9.
Ulangi langkah- langkah
di atas, dengan mengganti NaCl dengan KOH,CaCl2,SrCl2, dan
Ba (OH)2
10. Catatlah
perubahan tersebut
11. Setelah itu,
bakarlah pita magnesium dengan pembakar spiritus, jangan lupa menggunakan
penjepit, lalu fotolah nyala api pita magnesium itu.
Bab 3
Hasil dan Pembahasan
I.
Hasil pengamatan
No
|
Nama Senyawa
|
Rumus kimia
|
Unsur yang Diamati
|
Warna Nyala
|
1
|
Natrium klorida
|
NaCl
|
Na
|
Kuning
|
2
|
Kalium hidroksida
|
KOH
|
K
|
Ungu
|
3
|
Kalsium Klorida
|
CaCl2
|
Ca
|
Oranye
|
4
|
Stronsium klorida
|
SrCl2
|
Sr
|
Merah
|
5
|
Barium hidroksida
|
Ba (OH)2
|
Ba
|
Hijau
|
6
|
Pita magnesium
|
Warna terang sekali seperti kembang api
( putih )
|
II.
Pembahasan
Barium adalah logam putih perak,
dapat ditempa, yang stabil dalam udara kering. Barium bereaksi dengan air dalam
udara yang lembab, membentuk oksida atau hidriksida. Barium melebur pada 710°C.
Pada uji kering (pewarnaan nyala) , garam – garam barium bila dipanaskan pada
nyala spiritus yang tak cemerlang (yakni kebiru-biruan), memberi warna
hijau-kekuningan kepada nyala. Karena kebanyakan garam barium, kecuali
kloridanya, tak mudah menguap.
Stronsium adalah logam putih-perak,
yang dapat ditempa. Stronsium melebur pada 771°C. Sifat – sifatnya serupa
dengan barium senyawa – senyawa stronsium yang mudah menguap, terutama
kloridanya, memberi warna merah yang khas pada nyala spiritus yang tak cemerlang.
Kalsium adalah logam putih perak,
yang agak lunak. Ia melebur pada 845°C. Ia terserang oleh oksigen atmosfer dan
udara lembab, pada reaksi ini terbentuk kalsium oksida atau kalsium hidroksida.
Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Pada
uji kering atau pewarnaan nyala senyawa – senyawa kalsium yang mudah menguap,
memberi warna ungu kepada nyala spiritus.
Natrium adalah logam putih-perak
yang lunak, melebur pada 97,5°C. natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab,maka
harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini
bereaksi keras dengan air. Untuk uji kering (pewarnaan nyala) nyala spiritus
yang tak cemerlang akan diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium.
Kalium adalah logam putih –perak
yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5°C. ia tetap tak berubah dalam udara
kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup
dengan suatu lapisan biru. Nyala pita magnesium adalah putih cemerlang seperti
kembang api.
Suatu
unsur memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda seperti halnya untuk
logam-logam golongan alkali dan golongan alkali tanah yang memberikan
warna-warna yang khas bila dibakar karena salah satu hal yang mempengaruhi
adalah konfigurasi atom-atom tersebut sebab setiap atom memiliki konfigurasi
yang berbeda-beda serta karakteristik atau sifat-sifat khas dari golongan
tersebut. Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam
yang terdapat dalam senyawa. Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan
sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan
masing-masing memiliki warna tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan
elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan. Warna yang
anda lihat adalah kombinasi dari semua warna individual. Besarnya
lompatan/perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam
ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki
pola garis-garis spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.
Bab 4
Penutup
Kesimpulan :
Warna
nyala api pada masing- masing zat adalah sebagai berikut :
1. NaCl (
Natrium klorida ) warna nyalanya adalah kuning
2.
KOH ( Kalium hidroksida ) warna
nyalanya adalah ungu
3.
CaCl2 ( Kalsium klorida )
warna nyalanya adalah oranye
4.
SrCl2 (Stronsium klorida
) warna nyalanya adalah merah
5.
Ba (OH)2 ( Barium
hidroksida ) warna nyalanya adalah hijau
6.
Pita magnesium warna nyalanya adalah
putih terang seperti kembang api