Selasa, 29 Oktober 2013

REAKSI NYALA KATION ALKALI DAN ALKALI TANAH

Bab 1
Pendahuluan
      I.            Landasan Teori
Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi adanya unsur logam alkali dan alkali tanah dalam suatu bahan. Dalam percobaan ini akan diselidiki warna nyala dari senyawa logam alkali dan alkali tanah. Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spektrum emisinya. Spektrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu, tapi sesungguhnya spektrum itu terdiri atas beberapa garis warna yg khas bagi stiap unsur.
Alkali

Unsur
Warna nyala
Litium
Merah
Natrium
Kuning
Kalium
Ungu
Rubidium
Merah
Sesium
Biru

Alkali Tanah

Unsur
Warna nyala
Magnesium
Putih
Kalsium
Jingga-Merah
Strontium
Merah
Barium
Hijau

Reaksi nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala. Untuk warna nyala unsur – unsur logam alkali dan alkali tanah, uji nyala merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya – meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai. Dasar teori yang ada dalam percobaan kali ini yaitu teori spectrum diskontinu. Spektrum diskontinu atau spektrum garis adalah radiasi yang dihasilkan oleh atom yang tereksitasi yang hanya terdiri dari beberapa warna garis yang terputus putus.
Suatu unsur memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda seperti halnya untuk logam-logam golongan alkali dan golongan alkali tanah yang memberikan warna-warna yang khas bila dibakar karena salah satu hal yang mempengaruhi adalah konfigurasi atom-atom tersebut sebab setiap atom memiliki konfigurasi yang berbeda-beda serta karakteristik atau sifat-sifat khas dari golongan tersebut. Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam senyawa. Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki warna tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan. Besarnya lompatan/perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.

   II.            Tujuan

Mengamati dan mengidentifikasikan warna nyala kation alkali dan alkali tanah.

III.            Manfaat Penelitian

1.      Dapat meningkatkan pengetahuan siswa mengenai reaksi nyala dan perubahan- perubahan yang terjadi selama proses tersebut berlangsung
2.      Meningkatkan daya pikir yang kritis
3.      Menumbuhkan semangat para siswa untuk menciptakan inovasi terutama yang berhubungan dengan proses reaksi nyala

IV.            Hipotesis

Apakah warna nyala api pada masing- masing kation alkali dan alkali tanah ?


   V.            Variabel
Ø  Variabel bebas
1.      Cawan porselen yang digunakan
2.      Jumlah spiritus yang diteteskan
3.      Jumlah masing- masing zat yang dituangkan
4.      Pipet tetes

Ø  Variabel terikat
1.      NaCl
2.      KOH
3.      CaCl2
4.      SrCl2
5.      Ba (OH)2
6.      Pita Magnesium

Ø  Variabel kontrol
1.      Perubahan warna nyala api pada setiap kation alkali dan alkali tanah


Bab 2
Metodologi

I.                  Alat dan Bahan
Alat     :
  • cawan porselin
  • pipet tetes
  • pembakar spiritus
  • kaki empat

Bahan                   :
  • NaCl
  • KOH
  • CaCl2
  • SrCl3
  • Ba(OH)2
  • pita magnesium
  • spiritus
  • penjepit
  • lidi

II.               Tempat dan Waktu penelitian

Tempat      : Lab kimia SMA N 2 Semarang
Hari           : Selasa
Tanggal     : 06 November 2012
Waktu       : 07.00 – 08.30

III.           Cara Kerja
1.      Siapkan peralatan yang akan digunakan, seperti cawan porselen, pipet tetes, kaki tiga, pembakar spiritus, dan lain sebagainya.
2.      Nyalakan pembakar spiritus dengan korek api
3.      Masukkan kurang lebih seperempat sendok teh NaCl ke dalam cawan porselen
4.      Kemudian masukkan dua klai pipet spiritus ke dalam cawan tersebut
5.      Setelah itu letakkan cawan porselen di atas kaki tiga
6.      Ambillah lidi, kemudian nyalakan dengan menggunakan pembakar spiritus
7.      Masukkan nyala api pada lidi ke dalam cawan yang berisi NaCl dan sejumlah spiritus tersebut
8.      Amati perubahan warna nyala api
9.      Ulangi langkah- langkah di atas, dengan mengganti NaCl dengan KOH,CaCl2,SrCl2, dan Ba (OH)2
10.  Catatlah perubahan tersebut
11.  Setelah itu, bakarlah pita magnesium dengan pembakar spiritus, jangan lupa menggunakan penjepit, lalu fotolah nyala api pita magnesium itu.

Bab 3
Hasil dan Pembahasan

I.                  Hasil  pengamatan
No
Nama Senyawa
Rumus kimia
Unsur yang Diamati
Warna Nyala
1
Natrium klorida
NaCl
Na
Kuning
2
Kalium hidroksida
KOH
K
Ungu
3
Kalsium Klorida
CaCl2
Ca
Oranye
4
Stronsium klorida
SrCl2

Sr
Merah

5
Barium hidroksida
Ba (OH)2
Ba
Hijau
6
Pita magnesium


Warna terang sekali seperti kembang api
( putih )


II.               Pembahasan

Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa, yang stabil dalam udara kering. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida atau hidriksida. Barium melebur pada 710°C. Pada uji kering (pewarnaan nyala) , garam – garam barium bila dipanaskan pada nyala spiritus yang tak cemerlang (yakni kebiru-biruan), memberi warna hijau-kekuningan kepada nyala. Karena kebanyakan garam barium, kecuali kloridanya, tak mudah menguap.
Stronsium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa. Stronsium melebur pada 771°C. Sifat – sifatnya serupa dengan barium senyawa – senyawa stronsium yang mudah menguap, terutama kloridanya, memberi warna merah yang khas pada nyala spiritus yang tak cemerlang.
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Ia melebur pada 845°C. Ia terserang oleh oksigen atmosfer dan udara lembab, pada reaksi ini terbentuk kalsium oksida atau kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Pada uji kering atau pewarnaan nyala senyawa – senyawa kalsium yang mudah menguap, memberi warna ungu kepada nyala spiritus.
Natrium adalah logam putih-perak yang lunak, melebur pada 97,5°C. natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab,maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air. Untuk uji kering (pewarnaan nyala) nyala spiritus yang tak cemerlang akan diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium.
Kalium adalah logam putih –perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5°C. ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Nyala pita magnesium adalah putih cemerlang seperti kembang api.
Suatu unsur memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda seperti halnya untuk logam-logam golongan alkali dan golongan alkali tanah yang memberikan warna-warna yang khas bila dibakar karena salah satu hal yang mempengaruhi adalah konfigurasi atom-atom tersebut sebab setiap atom memiliki konfigurasi yang berbeda-beda serta karakteristik atau sifat-sifat khas dari golongan tersebut. Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam senyawa. Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki warna tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan. Warna yang anda lihat adalah kombinasi dari semua warna individual. Besarnya lompatan/perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.

Bab 4
Penutup
Kesimpulan         :
Warna nyala api pada masing- masing zat adalah sebagai berikut      :
1.      NaCl ( Natrium klorida ) warna nyalanya adalah kuning
2.      KOH ( Kalium hidroksida ) warna nyalanya adalah ungu
3.      CaCl2 ( Kalsium klorida ) warna nyalanya adalah oranye
4.      SrCl2 (Stronsium klorida ) warna nyalanya adalah merah
5.      Ba (OH)2 ( Barium hidroksida ) warna nyalanya adalah hijau
6.      Pita magnesium warna nyalanya adalah putih terang seperti kembang api

Senin, 28 Oktober 2013

SEJARAH TANABATA



Dua kekasih di langit malam hari, sebenarnya, dua bintang yang dinamakan Hiko boshi (Altair) dan Princess Ori hime (Vega), dapat menyeberangi Bimasakti hanya sekali dalam setahun untuk menghabiskan malam bersama, pada hari ke-7 di bulan ke-7. Atau begitulah, setidaknya, menurut legenda Cina kuno yang masuk ke Jepang pada jaman dahulu dan menjadi tercampur dengan cerita rakyat Jepang. Pertemuan di waktu malam sepasang kekasih ini adalah sebuah kesempatan untuk membuat beberapa permintaan ke surga. Permintaan di tulis pada bendera kertas warna warni dan diikat pada cabang bambu, yang kemudian dipasang vertikal untuk hiasan.

Tanabata (Festival bintang) merupakan salah satu tradisi kebudayaan jepang yang diselenggarakan setiap tangga 7 Juli. Pada perayaan Tanabata, orang jepang memiliki tradisi untuk menuliskan harapan-harapan pada secarik kertas kecil berwarna-warni, kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu yang diberi nama "Sasa". Tradisi menggantungkan kertas harapan di pohon bambu 'Sasa' ini, berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) diselenggarakan yaitu sekita tgl 13-15 Agustus.

Tanabata (festival bintang) ini diambil dari salah satu cerita legenda tua china. Diceritakan, pada suatu masa hidup seorang Dewa Bintang dengan seorang putri cantik yang bernama 'Orihime' (Putri Rajut) yang dikenal sebagai bintang Vega.

Setiap hari 'Orihime' (Putri Rajut) berkerja merajut pakaian yang disebut 'Tanahata' untuk dipakai kepada sang Dewa. Hal ini membuat sang Dewa bintang merasa cemas karena melihat putrinya yang selalu bekerja keras merajut pakaian tiada henti. Untuk menghibur hati sang putri 'Orihime', dewa memutuskan untuk mencarikannya teman. Akhirnya dewa memperkenalkan Orihime dengan seorang pemuda bernama Kengyuu (Penggembala Sapi) yang dikenal sebagai bintang Altair.Kengyu adalah seorang pemuda yang setiap hari bekerja sebagai penggembala sapi. Ia terkenal rajin dan ulet.

Setelah Orihime berkenalan dengan Kengyuu, keduanya merasa jatuh hati. Setiap hari mereka berusaha bertemu sehingga melupakan masing-masing pekerjaannya. Orihime melupakan pekerjaannya merajut baju, sehingga sang dewa tidak memiliki baju 'Tanahata' untuk dipakainya. Sedangkan Kengyuu melupakan sapi-sapinya sehingga sapi-sapi tersebut banyak yang sakit.

Melihat hal ini dewa bintang sangat marah. Akhirnya dewa memutuskan untuk menjauhkan Orihime dari Kengyuu. Sang Dewa membawa Orihime (Putri Rajut) ke sebuah tempat yang dihalangi oleh sungai besar bernama Ama no Kawa (Sungai Surga - The Milky Way) agar tidak bisa bertemu dengan Kengyuu. Dipisahkan dari sang kekasih membuat Orihime bersedih dan menangis setiap hari.

Sang Dewa yang merasa kasihan melihat Orihime, akhirnya mengiziknkan Orihime untuk bertemu dengan Kengyuu satu tahun sekali pada tanggal 7 Juli yang dipercaya sebagai tanggal keberuntungan. Tetapi jika hujan turun pada tanggal tersebut air sungai Ama No Kawa akan meluap, sehingga sepasang kekasih tersebut tidak bisa bertemu. Agar hujan tidak turun pada tanggal yang telah dijanjikan, tanggal 6 Juli mereka berdoa kepada dewa bintang dengan menuliskan sajak berupa harapan diatas secarik kertas warna warni yang disebut 'Tanzaku' kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu.

Berdasarkan cerita ini, membuat orang jepang selalu merayakan tradisi Tanabata (Festival bintang) setiap tgl 7 Juli. Perayaan ini mulai dikenal di Jepang sejak zaman Edo (1603-1867). Pada mulanya mereka hanya ikut mendoakan agar pada hari itu cuaca cerah sehingga Orihime dan Kengyuu bisa bertemu.

Tetapi seiring berjalannya waktu, selain mendoakan agar Orihime dan Kengyuu dapat bertemu, saat ini orang jepang terbiasa mengikuti kebiasaan sepasang kekasih tersebut, menuliskan harapan-harapan mereka di atas secarik kertas berwarna warni dan menggantungkannya di batang pohon bambu yang disebut "sasa", agar doa mereka terkabul. Harapan-harapan itu dituliskan dalam secarik kertas berwarna warni untuk mengibaratkan bintang yang berwarna warni yaitu Vega dan Altair yang berada di galaksi bima sakti.

Penulisan dan penggantungan secarik kertas harapan ini berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) dimulai. Pohon bambu yang sudah digantungi banyak kertas harapan, akan dialirkan ke sungai sebagai pertanda agar kemalangan atau nasib buruk ikut hanyut terbawa oleh air dan doa segera terkabul.

Penggantungan hiasan berupa secarik kertas di batang pohon bambu saat Tanabata diibaratkan oleh jepang sebagai 'Pohon Natal Di Musim Panas (Summer Christmas Tree). Perayaan terbesar setiap tahun dilaksanakan di daerah Sendai. Pada saat festival dimulai jalan-jalan pertokoan si daerah ini akan ramai dengan hiasan - hiasan Festival Bintang.

Dekorasi Tanabata Matsuri terdiri dari:

1. Kertas strip (
; Tanzaku): Wishes untuk tulisan yang baik dan studi

2. Kertas Kimono (
; Kamigoromo): Wishes untuk menjahit yang baik. Menangkal kecelakaan dan

kesehatan buruk.

3. Kertas Crane (
折り鶴; Orizuru): Keluarga keselamatan, kesehatan, dan umur panjang

4. Purse (
; Kinchaku): bisnis yang baik

5. Bersih (
; Toami): memancing Bagus dan hasil panen

6. Sampah Bag (
くずかご; Kuzukago): Kebersihan dan tidak pemborosan7. Pita (吹き流し; Fukinagashi): String yang digunakan untuk menenun Orihime

Tanabata Matsuri (Festival Tanabata/FT). Pertama kali diadakan segera setelah kota Sendai didirikan pada awal masa Edo. Festival Tanabata berangsur-2 terbentuk dan berkembang menjadi besar bertahun-tahun kemudian. Popularitasnya sempat memudar pada masa restorasi Meiji dan hampir hilang selama depresi ekonomi akibat PD I.

Sampai kemudian beberapa voluntir di Sendai berusaha untuk mengadakan kembali FT. Selama PD 2 hampir tidak mungkin mengadakan TF dan tidak ada dekorasi yg terlihat di kota pada selang tahun 1943-1945. Setelah perang usai, FT pertama di Sendai diadakan kembali tahun 1946 dan menampilkan 52 dekorasi.

Tahun 1947, kaisar Showa Hirohito mengunjungi Sendai menyaksikan FT dan disambut dengan 5000 dekorasi tanabata.

festival adalah salah satu festival yang ada di Jepang, diadain setiap tanggal 7 bulan 7 atau 7 Juli. Wow..nomor cantik ya..

Tanabata ini awalnya berasal dari negeri Cina yang diperkenalkan ke Jepang pada saat periode Nara. Acara ini menjadi perayaan bagi anak-anak dan remaja putri pada saat periode Heian, mereka mengharapkan bertambahnya kepintaran otak mereka dalam hal seperti menjahit, merajut, kaligrafi, origami dan kerajinan tangan lainnya.

Menurut cerita tentang Tanabata sendiri ini mengisahkan dahulunya tentang kisah cinta penggembala bernama Altair/Aquila/Hikoboshi(entah mana nama yang bener) dengan penenun Vega/Orihime/Shokujo(nah..sama aja..yang mana bener). Mereka adalah penghuni negeri bintang(konon), Orihime ahli dalam menenun dan dikenal sebagai penenun kain dewa penguasa langit dan pekerjaan ini lah yang selalu membuatnya sangat sibuk.

Hingga suatu hari ayahnya memperkenalkan seorang penggembala yang bernama Hikoboshi kepadanya dan akhirnya keduanya semakin dekat dan cinta mulai tumbuh diantara mereka (cieee...)

Namun seperti biasa, cinta bisa membuat orang lupa segalanya. Begitu juga Orihime ia lalai akan pekerjaannya menenun kain untuk penguasa langit dan ini pun membuat murka para penguasa langit.
Akhirnya sang Dewa penguasa langit melarang mereka untuk saling bertemu, Sang Dewa memisahkan mereka dengan sebuah sungai.

Menangis dan memohon ampun, ini lah yang dilakukan Orihime dan akhirnya Orihime mendapat keringanan akan hukumannya. Sang Dewa mengizinkan mereka untuk bertemu hanya pada saat tanggal 7 bulan 7 dan inilah yang dikenal dengan Tanabata.

Versi hikayat lain menyebutkan bahwa keduanya sebenarnya manusia biasa yang menikah di usia 12 dan 15 tahun. Hikoboshi meninggal di usia 95 tahun dan Orihime 103 tahun. Setelah meninggal arwah keduanya terbang ke langit, ke Milky Way(tempat pemandian raja penguasa langit.)
Tetapi arwah mereka tidak diperbolehkan mengotori Milky Way kecuali pada hari ketujuh di bulan ke tujuh, ketika raja penguasa langit tengah pergi untuk mendengarkan lantunan doa-doa sang Buddha.
 
Dongeng tentang Tanabata ini akan selalu dikenang warga Jepang dalam perayaan festival Tanabata.
Tempat-tempat umum akan ramai saat perayaan festival, festival akan dihiasi dengan pohon sasaki yang melambangkan kemurnian hati. Hiasan lain berupa washi, kertas aneka warna berbentuk ulir melambangkan benang yang dipakai Orihime dalam proses penenunan.

Senbatsuru , yaitu bangau yang dibuat dari lipatan origami melambangkan keselamatan dan kesehatan terhadap keluarga. Lalu Tanzaku, potongan kertas kecil yang bertuliskan harapan-harapan sang penulis dan Kamigoromo, sebuah kimono kertas yang melambangkan wujud manusia agar dijauhkan dari penyakit dan malapetaka.

Ditambah Kuzukago atau kantong tempat sampah yang melambangkan kebersihan, dantoami yaitu semacam jaring ikan yang dibuat dari kertas melambangkan panen, yang merupakan harapan dari nelayan dan petani agar usaha mereka berhasil.

Selain itu juga dekorasi cabang-cabang bambu. Di akhir hari Tanabata, cabang-cabang bambu itu dilempar ke sebuah sungai yang bermakna membuang kesialan. Di seantero Jepang, Festival Tanabata berkembang menjadi atraksi yang sangat diminati turis. Salah satunya, di kota Sendai, sangat terkenal dalam hal dekorasi unik Tanabata.                                                                                                                                 

Wow..tentu sangat menarik kalau bisa melihat festival Tanabata, atur saja waktu keberangkatan bulan juli, pada saat musim summer tak hanya festival Tanabata jika pergi di saat summer , banyak juga perayaan lain dan festival kembang api yang bisa dijadikan salah satu agenda di dalam schedule perjalanan.